Jam menunjukkan pukul 19.00. Alyssa duduk
dikursi belajarnya sambil melihat bintang yang mulai bermunculan satu per satu.
Alyssa memang senang melihat bintang. Menurutnya, jika melihat bintang, segala
pikiran yang negatif akan hilang. Allysa melihat mainan bintang-bintang kecil
yang menempel di dinidng kamarnya. Ia tersenyum melihat bintang mainan itu. Ada
sesuatu dibalik mainan itu yang membuatnya tersenyum.
“kangen banget sama kamu yo” ucapnya sambil melihat dinding kamarnya itu.
****
Pagi haripun
tiba, ify kembali melaksanakan kegiatannya seperti biasa. Pagi ini ify
berangkat sekolah bersama kakak sepupunya yang bernama Alvin.
“KAK ALVIN!!” ify memanggil Alvin dari lantai bawah.
Alvin yang beru saja keluar dari kamarnya, langsung
melempar kertas yang ia pegang ke arah ify yang berada di bawah.
“sabar nenek!” kata Alvin pada ify.
“iissh!!” dengus ify kesal. “gue duluan ke mobil. Lo
cepetan kak!” sambung ify.
***
Disekolah
sudah banyak anak yang bertebaran. Ada yang di kantin, di kelas, di lapangan
bermain basket, ada pula yang sedang duduk-duduk santai di bangku yang tersedia
disepanjang koridor sekolah.
Ify berjalan
menuju kelas. Sesampainya dikelas, ia langsung disapa oleh kedua sahabatnya
Shilla dan Sivia.
“lo kenapa fy?”Tanya via yang melihat wajah ify yang
cemberut.
“gak papa” jawabnya.
“eh, tadi pagi gue denger-denger ada anak baru dikelas
kita” ucap shilla.
“masa sih? Cowo atau cewe?”Tanya via.
“katanya sih cowo. Pindahan dari Bandung. Hmm, biasanya
kan cowo bandung cakep tuh. Nah, gue gak sabar deh ngeliat tuh cowo” kata
shilla sambil mengusapkan kedua telapak tangannya.
Tiba-tiba, bu guru datang masuk kedalam kelas. Seketika,
kelas yang tadinya ribut itu menjadi sepi.
“selamat pagi anak-anak” sapa bu guru sambil meletakkan
bukunya yang dibawanya diatas meja yang
sudah disiapkan untuk guru.
“selamat pagi buguruuu” balas murid-murid.
“hari ini kita kedatangan murid baru.” Bu guru melihat keraha
pintu ruang kelas. Didepan kelas sudah ada cowo berbaju tidak mirip dengan baju
khas kami.
Murid baru itu
berjalan didepan kelas. Badannya tinggi, kulitnya berwarna putih, dan terlihat
manis. dia memperkenalkan dirinya setelah bu guru mempersilahkan.
“hai.. nama panjangku Mario Stevano Aditya Haling.
Panggil saja aku Mario atau Rio. Hehehe.. aku pindahan dari SMA Garuda di
Bandung. Semoga kalian semua bisa menerimaku menjadi teman” ucapnya dengan nada
yang masih malu. Mungkin karna ia adalah anak baru.
Semua mata
terarah padanya. Apalagi cewe-cewe yang berada didalam kelas itu. Tak
terkecuali dengan ify. Ia seperti mengenali cowo ini.
“nah, Mario. Kamu duduk disebelah Ify saja ya” ucap bu
guru.
Ify langsung
tertegun setelah bu guru menyuruh cowo yang berasal dari Bandung itu duduk di
sampingnya. Seakan-akan anak semua anak cewe dikelasnya itu melihatnya dnegan
tatapan iri.
Mariopun duduk
disamping Ify. Ia tersenyum pada Ify. Ifypun membalas senyu manis Mario.
“Hay, nama gue mario” rio menyodorkan tangannya kearah
ify.
Ifypun menyalami Rio. “gue ify.” Jawab ify memperkenalkan
dirinya.
Keadaan menjadi seperti semula, setelah memperkenalkan
dirinya kepada ify, rio langsung mengeluarkan bukunya. Dan pelajaranpun
dimulai.
***
Bel keluar mainpun tiba. Bu guru dengan
sendirinya keluar dari ruang kelas. Setelah bu guru keluar, semua murid yang
dominan cewe langsung menggerumuni Rio
yang masih duduk disamping Ify. Ifypun
sangat kaget setelah melihat banyak cewe yang datang menghampiri Rio. Diapun
berusaha menghindar dari kerumunan itu. Dan tak berfikir lama, ia langsung
keluar dari kelas.
Diluar kelas,
ify bertemu dengan dua sahabatnya via dan shilla. Mereka berdua tersneyum
melihat ify. Ify merasa aneh.
“napa lo berdua? Senyum senyum! Kesambet?” ucap ify. Ify
duduk dikursi yang memanjang.
“ciiee yang duduk sama pangeran kece” ucap shilla.
“apaan sih shill” ucap ify.
“gak kok… tapi tuh cowo cakep loh fy” kata shilla lagi.
“iya fy. Nah, kan elo belom punya cowo, gimana kalo lo
deketin aja tuh cowo” kata sivia.
“gak deh. Malu gue. lagian banyak yang suka sama Rio. Gue
gak bakal mungkin bisa deket sama dia”kata ify.
“hmm.. tapi kalo jarak lo setiap hari yang deket sama Rio
gitu, apa yang gak mungkin fy” ucap shilla.
“iyaa, lagian kayaknya dia orangnya gak begitu suka sama
cewe-cewe yang terlalu agresif deh” tambah via.
“teruus??” ify bertanya kelanjutan dari perkataan via.
“ya terus, lo harus jadi orang kalem.” Ucap via.
“emang gue kalem” kata ify.
“haha.. makanya itu dia..”
Percakapan itu selesai setelah melihat dua orang cewe
yang datang menuju kearah Ify, Shilla, dan Sivia. Kedua wanita itu adalah Angel
dan Zahra. Mereka adalah cewe yang popular disekolah. Angle duduk disebelah
Ify. Sedangkan Zahra masih berdiri sambil melipat tangannya didepan dada.
“gue denger ada anak baru ya dikelas lo?”Tanya Angel pada
Ify.
“iya. Kenapa?”Tanya ify.
“namanya siapa? Katanya cakep yah? Terus duduk sama lo?”
“iyaa. Dia emang duduk sama gue. cakep iya. Namanya Rio.
Lo mau kenalan? Tuh dikelas masih ada orangnya” jawab ify.
“beneran?” Tanya Zahra.
“iya. Liat aja”
Angel dan Zahra langsung berjalan menuju kelas ify dan
merekapun menghampiri Rio seperti cewe yang lainnya. Ify, via dan shilla hanya
menggeleng.
***
Pelajaran
kembali dimulai. ify duduk kembali dengan rio. Diapun bertanya pada Rio.
“emm.. gimana tadi?”Tanya ify.
“tadi apa?”Tanya rio.
“tadi pas kenalan sama Angel, Zahra, dan cewe lainnya?”
“hmm.. mereka semua pada kegatelan. Gue gak suka.”jawab
rio.
“ohh…”
Rio
mengeluarkan bukunya. Dan sesuatu jatuh dari tasnya. Mainan bintang yang bagian
sebelahnya hilang. Entah sengaja dipotong atau memang ada pasangannya. Ify yang
melihat itu langsung terkejut.
‘itu seperti
pasangan bintangnya vano…” ify mengambil mainan bintang itu yang terjatuh
di lantai.
“ini punya lo?”Tanya ify.
“iyaa. Kenapa?”Tanya Rio.
“lo dapet dari mana? Terus ini kok sepotong? Bagian yang
disebelah ini mana?”Tanya ify.
“ohh.. itu punya gue dari kecil dan potongannya ada
ditangan seorang cewe yang gue sayang” jawab rio.
“cewe yang lo sayang?” ify langsung mengambil bintang
yang dijadikannya kalung dari dalam tasnya.
“ini…” ify menunjukkan potongan bintang itu.
“hah? Ini punya lo?”Tanya rio.
Ify mengangguk. “iya.”
“nama lo Alyssa?”Tanya rio.
“iya. Gue Alyssa. Lo Vano?”Tanya ify.
“iya. Gue Vano. Wah, gak nyangka kita ketemu dengan cara
seperti ini” kata vano.
“iya vano.. eh maksud gue Rio. Hmm, tadi lo bilang lo
sayang sama cewe yang pegang potongan bintang itu?”Tanya ify dengan wajah malu.
“iyaa. Gue sayang sama cewe yang pegang potongan bintang
itu. Dan itu elo fy” kata Rio.
“yo.. gue juga sayang sama lo” kata ify.
Saat itupun
secara tidak langsung, ify dan Rio telah menjalin hubungan.
***
Pelajaran
berakhir. Ify keluar berdua dengan Rio. Via dan Shilla yang melihat Ify dan Rio
berpegangan dengan mesra langsung heran. secepat itukah ify dan rio jadian? Waw
banget.
“fy, gue anter lo pulang ya. Gue gak mau terjadi sesuatu
sama lo dijalan” ucap rio.
“tapi gue dijemput sama kakak sepupu gue”
“gak papa deh. Gue aja yang nganter lo pulang.”
“hmm, oke deh. Tunggu bentar ya, gue telpon kakak gue
dulu” ucap ify. Ify langsung menelpon kakaknya dan memberitahu bahwa dia tidak
pulang dengannya.
Ify dan Rio berjalan menuju tempat parker motor. Sepanjang
perjalanan, tangan ify dan rio terus bertautan.
“fy…” rio memanggil nama ify.
“kenapa yo??” Tanya ify.
“hmm, gue seneng deh bisa ketemu lo lagi.” jawab rio.
Ify hanya tersenyum.
“lo tau gak? Selama kita berpisah waktu kecil itu, gue
selalu berdoa supaya bisa ketemu lo. Dan gue selalu bawa potongan bintang ini.
Biar gue inget terus sama lo” ucap rio lagi.
“hmm, gue juga.” Kata ify. “hmm, yo. Kita satuin mainan
bintang ini yuk” sambung Ify.
“yuk”
Ify dan rio menyatukan mainan Bintang yang semula terpisah
menjadi utuh dan menyatu. Mereka berduapun saling pandang.
Tak terasa, motor Rio sudah ada didepan mata. Rio
langsung mengambil motornya dan ifypun naik keatas motor dan motor melaju
menuju rumah Ify.
Sepanjang
perjalanan, Rio selalu berbicara dengan Ify. Saking asiknya, sampai-sampai Rio
tidak melihat ada truk yang melaju dengan kecepatan tinggi didepannya. Dan
sekejap motor yang digunakan Rio dan Ify terhempas kesisi jalan tertabrak oleh
truk itu. Mereka tak sadarkan diri.
***
Bunyi detak jam
mengisi kesepian ruang rawat Ify. Ify tersadar dari komanya sepanjang tiga hari.
Ia melihat kekanan-dan kirinya. Tak ada siapa-siapa. Tak lama kemudian, mama
ify datang. Ify langsung bertanya pada
mama ify.
“maa, ify dimana?”Tanya ify.
“akhirnya kamu sadar nak. Kamu sedang dirumah sakit
sayang” jawab mama ify sambil mengelus lembut rambut anaknya itu.
“terus rio mana?”’tanya ify.
“sabar ya sayang” mama ify menitikan air mata.
“maksudnya apa ma? Kenapa mama nangis?”Tanya ify heran.
“rio…”
“rio kenapa maa! Rio kenapa?”ify tambah cemas setelah
mendengar mama ify yang memotong pembicaraannya.
Mama Ify tidak menjawab.
“maa, rio kenapaa?!!” ucap ify sambil mengguncangkan
tubuh mamanya.
“Rio sudah tenang di alam sana”
“mama becanda kan? Mama bohong? Gak mungkin ma. Ify baru
aja ketemu Rio. Ify gak mau pisah lagi sama Rio maa…” kata ify. Bulir-bulir air
mata Ify keluar satu per satu. Ify pingsan.
******
Ify duduk di
dekat pemakaman Rio. Dengan perban yang masih membalut kepalanya itu, Ify mengelus batu nisan yang ada dihadapannya.
Ify mulai menangis lagi. Kenangan masa kecilnya dengan Rio yang harus terpisah
dulu, kini harus kembali terjadi. Bintang yang yang telah menyatu itu ada
digenggamannya.
“yoo.. kenapa lo harus pergi secepat ini? Lo tega banget
ninggalin gue duluan. Kita belum sempat ngeliat bintang sama-sama. Kita juga
gak sempat bikin permohonan kalau ada bintang jatuh.” Ucap ify.
Ify menghapus
air matanya. Ia meletakkan bintang mainan itu diatas kuburan Rio.
“lo adalah bintang terindah gue yo. Gue berharap, suatu
saat nanti lo dan gue bisa bersatu walaupun
bukan dibumi ini” ucap ify. Ify bangkit dan mulai melangkahkan kakinya
menuju mobil yang sudah ada dari tadi didepan pemakaman umum.
****THE END****